Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2014

[Review] Morning, Gloria

Judul                : Morning, Gloria Penulis             : Devi Eka Editor               : Floria Aemilia Desain cover    : Aan Retiree Penerbit            : deTEENs (Diva Press Group) Tebal                : 310 halaman Tahun cetak      : April 2014 Sebenarnya saya sempat ragu untuk nulis review ini, karena mungkin akan banyak kata yang menyinggung nantinya. Tapi, tak apalah. Siapa tahu bisa jadi koreksi untuk penulisnya. Secara keseluruhan, saya kurang suka dengan Morning Gloria (MG). Ada terlalu banyak hal yang kurang sreg bagi saya, jadi dengan terpaksa saya hanya bisa kasih nilai 2/5 untuk MG. Oke, tak perlu berpanjang lebar lagi. Mari kita mulai review MG ala saya ini.

[Review] Partitur Dua Musim

Judul                : Partitur Dua Musim Penulis              : Farrahnanda Editor               : Itanovid Desain cover    : Aan Retiree Penerbit            : deTEENs (Diva Press Group) Tebal                : 347 halaman Tahun cetak      : April 2014 Kalimat pembuka untuk review ini: sulit bagi saya untuk tak menyukai novel ini. Partitur Dua Musim (PDM) benar-benar digarap dengan kesungguhan yang luar biasa. Dilihat dari halaman terima kasih saja sudah kerlihatan seberapa niat Farrahnanda melakukan riset untuk menggarap novel ini. Rasanya tak berlebihan jika kemudian saya memberi nilai 4/5 untuk PDM. Oke, mari kita mulai ulasan agak tak penting ini.

[Cerpen] Panel-Panel Rahasia

Panel-Panel Rahasia by Dwipatra Aku tancapkan kunci dan kuakkan pintu itu tergesa-gesa. Macet. Tidak beringsut. Batin dan benakku mengumpat, yang langsung disuarakan oleh mulutku, “Sial!” Kutarik anak kunci itu dan kucoba lagi. Dengan usaha yang lebih keras, akhirnya bunyi klik lembut terdengar. Kelegaan membanjir. Langsung saja kudorong dengan lembut pintu loker logam yang sudah berkarat di mana-mana itu, seakan bunyi sekecil apa pun akan meneriakkan rahasia besar yang kini tersimpan nyaman di ranselku. Sialnya, sepelan apa pun aku memperlakukan pintu karatan ini, engsel tuanya tetap berkeriut mengerikan. Kutengok kanan-kiri sebelum aku memasukkan benda dari dalam ranselku ke lemari itu. Menyelidik, memastikan tak ada seorang pun yang tengah memperhatikanku. Bahkan, keluargaku sekali pun. Yah, sebenarnya, memang keluargakulah yang tengah kuhindari saat ini. ***